Nov 28, 2009

L a r a . . .

By Ieme Tea


Kemarin aku pernah bilang
Jangan kau tinggalkan jejak di pasir putih
Aku suruh kau pergi
Biarkan mata angin membawa gontaimu


Sejumput ragu
Kau titip padaku
Kamu minta aku
Agar mengerti dirimu

Apa yang harus kusimpan?
Sedang angin saja meniupkan
rasaku

Pergilah
Bawalah setepak asamu ini
Tak ada lagi tempat buat kamu
dijantung hati aku

Cukuplah engkau lara
Karena mungkin hausmu akan hilang
Dan mendapatkan penangkal dahagamu

Biarlah aku menyemai rinduku sendiri
diam dalam lubang jarum
yang menancap

Akan ada waktunya sendiri
Yang akan berakhir
Hingga pagi membukakan mataku

28 November 2009
---------------------------------------------------

Ieme Tea. Tinggal di Bekasi. Rajin menulis di situs-situs pertemanan.

Nov 26, 2009

Hangatnya Rasa...

By Qwiniy Queen

Hangatnya waktu....
Selalu bermuara pada hangatnya rasa....
Dari jiwa yang hangat itu....
Ada cerita dan kisah yang bahagia....

kau...
Juga kehangatan itu...
Yang membagi senyum pada jiwa yang ada....
Tak untuk dirimu saja...
Tapi kami adalah bahagiamu....
Sungguh membagi itu indah....

salam pagi sayang....
Senyumku untukmu juga...
Rindu ikut terpatri.....

26 November 2009
-------------------------------------------------

Qwiniy Queen. Rajin menulis puisi, tinggal di Kabupaten Mamuju.

Nov 23, 2009

New Moon..... Dua cinta... Dua pilihan...


"Aduuuhhh.....," gumamku ketika jariku teriris kertas, aku seketika menariknya untuk memeriksa luka. Setetes darah mengalir dari luka tersebut.

Semuanya terjadi dengan cepat.

Edward segera menghampiriku, ketika aku hampir terjatuh dan berusaha menarikku...

Aku jatuh ke lantai di dekat piano, dan secara refleks naluriah Edward membantuku agar jangan terjatuh, ke arah pecahan kaca bergerigi. Aku merasakan sesuatu membakar jati-jariku, rasa sakit yang menyengat mengalir dari pergelangan tangan ke dalam lipatan sikuku.

Bingung dan bingung..., aku mendongak ketika melihat denyutan darah merah keluar dari lengan, tiba-tiba aku merasakan tatapan mata bergairah dari enam vampir yang kelaparan.


Petikan dialog di atas merupakan bagian dari cerita "New Moon".... yang membuat termehek-mehek jutaan remaja di seluruh dunia.....

Dalam New Moon, cerita dimulai dengan kisah Bella yang baru saja berusia 19 tahun. Bella sendiri merasa bertambah tua sementara Edward tidak akan pernah bertambah tua, terlihat muda terus.....tetap saja 17 tahun...
Bella tidak ingin ulangtahunnya dirayakan, tetapi ternyata Alice sudah mempersiapkannya. Bella mendapatkan kado-kado daan ketika ia ingin membuka kado dari Edward, tanpa sengaja ia teriris kertas pembungkus kadonya... sontak, naluri vampir the Cullen bangkit begitu mencium bau darah, terutama Jasper, yang diantara mereka 'belum' begitu pintar mengendalikan diri..... Edward yang spontan ingin melindungi Bella, malah membuat keadaan bertambah fatal, Bella terjerembab dan terkena pecahan kaca.....

Potongan cerita dari New Moon, saat ulang tahun Bella dirayakan oleh keluarga Edward. New Moon adalah novel karangan Stephenie Meyer yang merupakan bagian dari Seri novel Twilight. Novel ini merupakan seri kedua dan merupakan novel lanjutan dari Twilight yang menceritakan tentang kisah asmara antara Bella Swan dan Edward Cullen. Novel ini dirilis ke dalam layar lebar pada bulan November 2009 dan saat ini telah diputar secara serentak di seluruh dunia.

Dua laki-laki. Dua cinta. Dua pilihan.

Apa yang akan dilakukan Bella jika ia dihadapkan pada dua pilihan? Ketika cinta yang disodorkan padanya sama-sama dalam... dan terlarang? Yang satu napasnya. Yang satu mataharinya. Mungkinkah ia memilih keduanya? Atau belajar mencintai dari awal lagi? Tak mungkin seorang perempuan memiliki dua pasangan jiwa. Ya, kan? Karena itu ia harus memilih satu, atau membiarkan takdir memilihkan untuknya...

Jacob Black muncul dalam hidup Bella yang berantakan dan menawarkan sebentuk cinta yang lain. Ia membuat Bella tertawa dan mengenal segala sesuatu tentang Bella tanpa Bella perlu mengatakannya. Ia ada kapan pun Bella membutuhkannya, meskipun jauh di dalam hati ia tahu, dan mengerti, Bella masih teramat mencintai Edward.....

...Bagaimana caraku menjelaskan supaya ia mengerti? Aku ini cangkang kosong. Ibarat rumah tak berpenghuni -ditinggalkan- selama berbulan-bulan aku tak bisa didiami. Sekarang aku sedikit lebih baik. Ruang depan sudah diperbaiki. Tapi hanya itu - satu ruang kecil. Padahal Jacob pantas mendapatkan lebih baik daripada itu - lebih baik daripada sekadar satu ruangan yang nyaris ambruk dan kemudian dibetulkan. Sebanyak apapun yang ia lakukan tidak akan membuatnya berfungsi kembali...

Lalu tiba-tiba Jacob menghilang dari kehidupan Bella.Dan kali ini Bella tak akan tinggal diam. Tidak kali ini, ketika kebahagiaan nyaris jadi miliknya lagi.....

Cerita yang menarik... Ketika cinta harus memilih...

--------------------------------------

Bila kamu masih penasaran dan ingin membeli Novel kisah ini...

"New Moon - Dua Cinta"

Stephanie H. Meyer
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Ukuran : 13.5 x 20 cm
Tebal : 600 halaman
Terbit : Juni 2008
Edisi : Soft Cover
Harga : Rp 65.000,-

surat cinta terakhir...

By Vhieckqy Zulkifly Rauf


kutumpahkan tinta
dengan rempah-rempah kata
memuliakan segala yang ada
entah itu suci atau hina
aku tak peduli

racun madu serupa
aku tak mengira
seberapa besar pengaruhnya
menjalar hingga menjamah
organ didalam tubuh ini
tetap
aku tak peduli

sebab ini cinta mati
logika terbunuh mimpi

maaf, aku tak sejernih
mata air digurun pasir
juga tak sekeruh air mata dideru dilema

telah ku kubur bersama prasasti
semenjak merpati tak mengabari

janji usai sudah ku kafani
bersama doa dihati

5 November 2009
--------------------------------------

Vhieckqy Zulkifly Rauf. Penulis dan tinggal di Jakarta. Karya-karyanya banyak dituangkan di situs-situs pertemanan.

Nov 20, 2009

..sebuah email di suatu pagi...

By Yessi Greena W. Purba

.....................

From: Yessi [mailto: yessi@xxxxxxx.co.id ]
Sent: Thursday, December 27, 2007 7:42 AM
To: az azhalea; Dian; lintang_ep@xxxxxxx.co.id
Cc: Bonaga
Subject: SEMANGAT!!!

aha..jam 1:15 pagi kau belum pulang Pakcek?
hekekeke..aku sudah sedang berkelana di alam khayal tuh..menjelajah diantara mimpi2..merangkai kisah yang nantinya kan kuabadikan dalam selarik prosa..

sudah gelap juga ketika tadi malam kumelangkah meninggalkan pabrik yang mulai sepi..
berjalan menyusuri jalanan yang basah..ditemani gerimis Desember yang sedikit ramah...
sebentar kumampir di sebuah warung gelap...(Kafe meong...hihihi..)..mengobrol sebentar dengan empunya, lalu membawa pulang segelas susu jae (Naga..lo dicariin ma Bapaknya? huakakkakak...)

kurasa kita disini bukan hanya untuk dedikasi Pakcek...tapi kita sedang menjalani sebuah proses menuju impian-impian kita..
kau ingat kan mozaik-mozaik yang dikatakan bang Andrea (hihihi...sok akrab gitu kan?)...
tempat ini adalah proses..tempat dimana kita akan kembali melangkah ke depan..meraih mimpi-mimpi yang kita punya...
maka lekaslah kau selesaikan prosesmu..dan berjalan kembali meraih mimpi...
huakakka...asli aku sok bijak banget..padahal asline perasaane yo podo kowe Pakcek...

tapi ada satu hal...
kalo tak pernah ada di tempat ini..aku tak akan pernah mendapatkan kalian hai sahabat-sahabatku sayang : Ayu Zuraidah, Dian Karismawati, Lintang Edi Putra, Qodrisyah Siregar ( urutan berdasarkan abjad..bukan karena prioritas...huakakakkakak..eit kami mohon maaf apabila ada kesalahan pengetikan nama dan gelar :p )..

sudahlah...
mari bekerja
SEMANGAT!!!!!!!!!!!


Yessi Greena W. Purba. Rajin menuLis. Salah satu karya novelnya yang terbaru dan sangat menarik.., StiLL Loving You.

Nov 17, 2009

masih mencintaimu...

By Erna Ayyaniez

aku hanya menulis... tapi salah...
aku hanya diam, kau bilang aku salah...
aku tersenyum kepada semua kau pun bilang salah...

tak balas pesanmu aku salah...
tak ikuti maumu aku salah...
4 bulan berlalu... tapi aku selalu salah...

kau bilang aku hancurkan fikiranmu
menjauhkan kau dari keluargamu...
menjauhkanmu dari sahabatmu...
tak ada niat sedikitpun untuk itu...

waktu, sayang, perhatian dan kasih sayang itu tercipta tulus karena Tuhan...
karena keyakinan...
tapi ini separuh perjalananku...
jika memang Tuhan berkehendak, cukup sampai di sini baiklah...
aku masih sayang kau sampai saat ini...

besok...
atau 3 bulan lagi...
tapi setelah itu biar Tuhan yang menentukan......

bukan aku yang menutup perasaan ITU...
tapi kau yang melakukannya...
dengan cemburumu...
dengan emosimu...
dengan tangismu... dan...
dengan kelemahanmu...

aku salah dan akan tetap... salah...
besok... lusa... atau kapanpun... tetap aku yang salah...
coba untuk mengerti...
pada akhirnya... tangisan itu akan berhenti...
pada akhirnya aku akan lelah.....
pada akhirnya... kita akan melewati ini...
dan pada akhirnya... berjalan masing-masing...
hanya kenangan yang tertinggal......................


Erna Ayyaniez. Karyawan sebuah perusahaan negara, rajin menulis. Tinggal di Jakarta.

Nov 16, 2009

Aku Bukan Pelacurmu..

By Weni Suryandari


Berapa harga cintaku kau beli
Yang kerap bermain di mulut mulut gua
dan batang-batang pohon
Bersenda gurau dengan alam yang polos
Tapi hanya kau tawar saat musim dingin menusukmu
padahal kusembunyikan rintihku
di balik deras hujan yang sibuk

Tubuh surga ini bukan pelarian
Dari gigil lapar dan haus asmara
Meletup di balik pakaianmu, di balik kerudungku,
Di antara tembok-tembok kaca tak berbunyi
Di sekitar kita yang tak pernah berkata

Kita bukanlah sepasang kelamin
Yang melukis fatamorgana

Aku baluri cinta pada tubuhku
Bukan liur anjing penuh birahi

Aku bukan pelacurmu


July 2009
-----------------------------------------------

Weni Suryandari. Tinggal di Bekasi. Kegiatan sehari-hari mengajar. Sering menulis puisi dan cerita pendek. Beberapa karyanya dapat dilihat pada situs-situs pertemanan.

Nov 13, 2009

di zaman...

By Fadli Zul

menembus sudah cahaya itu..
menembus kabut kabut hitammu..
lewati liang gelapmu..

isi...
penuhi lapang ruang gelanggang..
pecahi cadas, menari kita beriang..

arti..
semestinya kau mengerti..
kau dan aku tak berselimut lagi..
dusta gulita telanjang kini..

berikan salammu..
tunjukkan nyalimu..
kau pasti temui..

ingat bait k...u tadi..
kalau tidak-aku tak disini lagi..
esok pun tak kembali..

hujan bukan dirimu..
nurani membelah kita terpisah..
sedang merdeka kau takkan temui..

Nov 12, 2009

Hanya Butuh Waktu...

By Erna Ayyaniez


Ku genggam tiket ini ingin rasanya ku remuk....

Perjalanan yang tak ku inginkan...

Menangis penuh sesak di depan pintu keberangkatan

hanya ingin berteriak... aku mau kamu untukku...

Dalam setiap doa ku sisihkan namamu

dalam, setiap tangis ku sisihkan namamu

dan, dalam setiap tasbihku ku berdoa untukmu..


Hati,qu menjerit tapi tak mungkin ku paksakan..

tak mungkin kutentang takdir Tuhan...

Semoga ini akhir keterpurukan..

Sampai akhir hidupku pun kau tetap jadi yang pertama...

------------------------------------

Erna Ayyaniez. Karyawan sebuah perusahaan negara, rajin menulis. Tinggal di Jakarta.

Nov 11, 2009

Kekuatan Sebuah Doa...

By Al-diala Dianrini

Seorang ibu kumuh dengan baju kumal, masuk ke sebuah toko. Dengan sangat terbata2 dan bahasa yang sopan ia memohon agar diperbolehkan mengutang... Ia memberitahukan bahwa suaminya sedang sakit dan sudah seminggu tidak bekerja. Ia memiliki 7 anak yang sangat membutuhkan makan...

Sambil terus menggambarkan situasi keluarganya, si Ibu menceritakan keluarganya "Tolonglah Pak.., saya janji akan segera membayar setelah punya uang..." Si pemilik toko tetap tidak mengabulkan permohonan tersebut... "Anda tidak mempunyai kartu kredit, tidak mempunyai garansi," alasannya...

Di dekat konter pembayaran ada seorang pelanggan lain yang dari awal mendengarkan pembicaraan tadi... Dia mendekati keduanya dan berkata, "Saya akan bayar semua yang diperlukan ibu ini." Karena malu.., si pemilik toko akhirnya mengatakan,

"Tidak perlu Pak... Saya sendiri akan memberikannya dengan gratis. Baiklah, apakah ibu membawa daftar belanja..?"

"Ya ini Pak," Kata ibu tersebut sambil menunjukkan sesobek kertas kumal.., "Letakkanlah daftar belanja Anda di dalam timbangan, dan saya akan memberikan gratis belanjaan Anda sesuai dengan berat timbangan tersebut..."

Dengan sangat ragu2 dan setengah putus asa si Ibu menundukkan kepala sebentar, menuliskan sesuatu pada kertas kumal tersebut... Lalu dengan kepala tetap tertunduk, meletakkan ke dalam timbangan. Mata si pmilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak cepat ke bawah... Ia menatap pelanggan yang tadi menwarkan si Ibu tadi sambil berucap, "Aku tidak percaya pada yang aku lihat..."

Si pelanggan baik hati itu hanya tersenyum... Lalu si Ibu mengambil barang2 yang diperlukan dan disaksikan oleh pelanggan baik hati tadi.., si pemilik toko menaruh belanjaan tersebut pada sisi timbangan yang lain. Jarum timbangan tak kunjung berimbang.., sehingga si Ibu terus mengambil barang2 keperluannya dan si pemilik toko terus menumpuknya pada timbangan hingga tak muat lagi...

Si pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa2. Karena tidak tahan si pemlik toko diam2 mengambil sobekan kertas daftar belanjaan tersebut...

Dan iapun terbelalak... Di atas kertas kumal itu tertulis sebuah doa pendek,

"Ya ALLAH, ya Tuhanku RABBI, hanya Engkau yang MAHA tahu apa yang hamba perlukan. Hamba menyerahkan segalanya ke dalam tangan-MU..."

Si pemilik toko terdiam... Si Ibu berterimaksih padanya dan meninggalkan toko dengan belanjaan gratisnya... Si pelanggan baik hati bahkan memberikan selembar uang kepadanya... Si pemilik toko mengecek dan menemukan.., bahwa timbangan yang dipakai ternyata rusak... Ternyata memang hanya ALLAH yang tahu bobot sebuah doa...

KEKUATAN SEBUAH DOA... Segera setelah Anda baca cerita ini ucapkanlah sebuah doa. Hanya itu saja... STOP pekerjaan Anda untuk sejenak ucapkanlah sebuah doa tulus dari hati...

Lalu forward cerita ini ke sahabat yang telah Anda kenal untuk menjaga tali silaturahim... dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiiiiiin...

Senin, 19 Oktober 2009.
-------------------------------------------

Al-diala Dianrini. Tinggal di Tulung Agung, Jawa Timur. Rajin menulis di situs pertemanan facebook.

Artikel lain dapat di- kLik disini...

Nov 9, 2009

Pilihan

By Istiqomah Ummu Faradina

seperti daun-daun mangga itu akhirnya kita akan berguguran
menunggu kapan angin menjemput dan meniup
jatuh ke selokan atau terbang seperti kupu-kupu
pada tangan waktu yang merangkum semua rindu
juga dendam yang mendidih di letupan bibir
seperti itulah awan memberikan pilihan

bagaimana menjilati matahari di sisa hari ketika lidah telah menjadi bumerang
tak ada aroma melati tersisa
hanya kepalsuan memahatkan bara
mampukah mencecap rasa ketika hitam dan putih tersaji di hadapan
atau seperti hujan di gunung salju yang tak membagi dingin

seperti itukah hati kita?

lamat-lamat mengabarkan kematian tanpa elegi
pohon mangga, jambu, kelapa, anyelir, bahkan kamboja
tak sempat mencatat kabarnya
jemari memetik detik juga detak
memeluk dusta
tanpa kata

ia juga
membagikan pilihan
kemana angin kelak mengalirkan kita
pada deras syukur atau darah air mata


Istiqomah Ummu Faradina. Juga dikenal dengan nama Faradina Izdhihary, sering menulis di berbagai media. Puisi ini juga terbit di Jurnal Bogor, Minggu 8 November 2009. Karyanya yang lain juga terdapat di situs bLog http://storiesfromtheroad.wordpress.com.

Nov 6, 2009

Arti Kejujuran Di Zaman Modern...

By Yudistira Ardy Rukka

"Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana..."
--- Anonim

HAMDAN adalah sebuah anomali... Dia pergi ke kantor hanya dengan
mengendarai sepeda motor yang sudah butut. Helmnya pun bau apak...
Jaketnya kumal... Padahal Hamdan merupakan orang penting di sebuah
perusahaan. Dialah yang menjadi pengatur keluar masuknya barang yang
menjadi komoditas perusahaannya... Hamdan berkali-kali mengatakan
dirinya hanya berusaha keras menjalankan pekerjaan dengan baik...
Sehari-hari dia mencatat dengan penuh ketelitian, agar jangan sampai
satu barang pun lenyap ataupun nyelonong ke tempat lain...

Ketelitian menjadi panglima... Kejujuran menjadi napas dalam hidupnya.
Berkali-kali dia berperang dengan sikapnya itu... Tatkala keluarganya
membutuhkan uang berlebih untuk sebuah keperluan, dia hanya
mengandalkan tabungannya yang tak seberapa. Begitu selalu... Hamdan
pun dicap sebagai orang aneh...

Hingga pada suatu saat ketika Hamdan telah pensiun.., mantan koleganya menghubunginya meminta bertemu. Ternyata koleganya memintanya mengelola pendistribusian barang-barang di perusahaannya...
Tentu dengan gaji dan fasilitas yang menggiurkan, yang tidak didapatkan
oleh Hamdan di perusahaan sebelumnya... Sang kolega pun berbaik hati
dengan menawarkan kerjasama kepada Hamdan bila berminat.., untuk
menaruh saham di perusahaan tersebut. Hamdan tak membuang kesempatan
emas ini... Jadi Hamdan tidak hanya mengelola.., tapi juga diberi
kesempatan memiliki perusahaan yang ditanganinya sekarang...

Rupanya, inilah buah kejujuran yang dimiliki Hamdan. Sang kolega
mempercayai penuh kejujuran yang dimiliki Hamdan.., ditambah dengan
kecakapannya mengelola pendistribusian barang...

Kejujuran, dan juga kisah Hamdan sendiri, memang menjadi sesuatu
yang aneh dan langka... Tak usah mencari jauh-jauh contohnya... Bacalah
koran.., tonton tivi.., atau dengarlah radio... Setiap hari kita jumpai
kasus korupsi.., perampokan.., penipuan.., pencurian.., tindak kekerasan..,
perselingkuhan.., atau kasus kriminal lainnya... Kesemuanya bermuara
pada satu hal.., bahwa komitmen mengenai kejujuran tidak terpenuhi...

Jujur tak hanya diartikan secara harfiah sebagai 'berkata benar,
mengakui atau memberikan suatu informasi yang sesuai dengan
kenyataan dan kebenaran
'. Tapi juga dalam pengertian yang lebih
luas.., tidak berbohong.., tidak menipu.., tidak mencuri.., tidak korupsi..,
tidak berbuat tindak kekerasan.., tidak melakukan selingkuh.., dan
sejumlah `tidak' lainnya, merupakan bentuk lain dari sebuah kejujuran...

Oleh karena itu kejujuran membutuhkan komitmen untuk pemenuhan
kejujurannya. Dalam jenis pekerjaan apapun.., nilai sebuah kejujuran
tak bisa ditawar-tawar lagi... Anda harus memegang teguh pada komitmen
dimanapun Anda berada dan bekerja... Tidak boleh berbohong... Tidak
boleh menipu. Tidak boleh merekayasa... Bagaimana Anda mau dikatakan
jujur.., jika hendak menjadi caleg saja harus menyogok... Bagaimana Anda
mau dikatakan jujur.., jika Anda membohongi publik dengan aksi
menggoreng saham.., yang nilai sahamnya memang tidak sebanding dengan
nilai buku perusahaan...

Lantas, bagaimana agar nilai-nilai kejujuran dapat terus berkembang?
Kejujuran sesungguhnya dapat ditularkan. Sama seperti virus.., ia
dapat menyebar dengan cepat... Suri tauladan yang baik selalu berawal
dari atas. Dalam psikologi.., dikenal prinsip modelling. Artinya murid
akan dengan mudah meniru perilaku tertentu melalui proses peniruan
terhadap model... Siapa saja dapat bertindak sebagai model. Pemimpin..,
orangtua.., guru.., orang-orang yang mempunyai banyak penggagum.., ataupun
orang-orang yang mempunyai pengikut... Jadi.., bila pemimpinnya tidak
jujur.., sulit mengharapkan rakyatnya juga berlaku jujur... Jika seorang
pejabat korupsi, jangan salahkan kalau bawahannya ikut-ikutan
korupsi... Dan.., jangan juga salahkan sang anak yang malas belajar
karena asik menonton televisi.., sementara sang anak melihat ibunya
asik menonton sinetron... Humm...

Ada pendapat yang mengatakan bahwa kejujuran sulit diterapkan dalam
dunia bisnis dan politik
. Pertimbangan moral dikesampingkan dan
lebih mengedepankan nafsu untuk mencari untung atau kekuasaan
semata... Benarkah demikian..? Sebaliknya... Padahal.., kejujuran akan
membawa pada kelanggengan... Kepercayaan.., lebih-lebih dalam dunia
bisnis.., membutuhkan prasyarat bernama karakter... Karakter dibangun
dari dua hal utama; kejujuran dan tanggung jawab... Kejujuran
berbicara tentang moralitas dan etika
. Sedangkan tanggung jawab
berhubungan dengan kompetensi
. Di negeri ini.., banyak pebisnis yang
sukses dan politisi yang dikenang hingga kini karena kejujuran yang
dianutnya selama ini... Nilai-nilai yang mereka anut untuk: tidak
ngembat sana-sini, tidak ngemplang.., tidak sikut kanan-kiri.., tidak
merekayasa nilai proyek.., tidak mengulur-ulur penjualan saham.., atau
tidak ngadalin mitra kerjanya...

Oleh karena itu kejujuran membutuhkan pengorbanan untuk menunda
kesenangan... Meniti dan mencapai hasil sesuai dengan usaha tanpa
harus memark-up atau menipu... Apa enaknya.., bila kesuksesan diraih
dengan begitu cepat.., tetapi dengan mengorbankan nilai-nilai
kejujuran... Hidup tak tentram.., tidurpun tak nyenyak...

Kejujuran memerlukan kesadaran untuk paham akan batas kelemahan diri
sendiri dan tidak sungkan untuk mengaku salah. Dan juga sebaliknya..,
bersedia memaafkan kelemahan orang lain... Kejujuran juga berarti
sadar bila tidak mampu dalam mengerjakan sesuatu... Jika kemampuan
Anda mengangkat beban hanya lima kilo.., jangan memaksakan Anda
mengangkat hingga mencapai sepuluh kilo... Jika harga saham
sesungguhnya hanya seribu perak.., jangan dipaksakan dijual lima ribu
perak... Naah.....

Kejujuran merupakan salah satu kunci untuk mengatasi masalah hidup
berbangsa dan bermasyarakat di negeri ini... Seperti pepatah lama
Belanda yang mengatakan, "eerlijk duurt 't langst...", jujur itu langgeng...

Percayalah...

3 September 2008
--------------------------------------

Yudistira Ardy Rukka. Rajin menulis di bLog kompasiana.com, tinggal di Makassar.

Nov 5, 2009

Hidup Itu Terlalu Singkat...

Pertama kali saya berjumpa dengan Arthur dan Sabrina saat pasangan Amerika itu ikut serta dalam rombongan tur ke Eropah Barat yang saya pimpin, kejadiannya lebih kurang 12 tahun yang silam.
Ketika itu mereka melakukan perjalanan dalam rangka memperingati ulang tahun emas perkawinan mereka...

Selama 14 hari perjalanan mengunjungi 9 kota di 5 negara, pasangan yang sudah berusia di atas 70 tahun itu kerap menjadi perhatian saya.
Bukan karena saya mengkwatirkan kondisi phisik mereka yang mungkin kelelahan akibat perjalanan jauh.., karena untuk ukuran kebanyakan orang seusianya, mereka tergolong cukup sehat dan lincah.
Yang saya perhatikan justru bagaimana mereka tampak begitu menikmati setiap momen dalam perjalanan tersebut...

"Pengamatan" yang saya lakukan secara sembunyi sembunyi terhadap mereka, entah dengan mencuri pandang lewat kaca spion bis yang kebetulan mengarah langsung ke mereka, atau memperhatikan bagaimana mereka berunding untuk menentukan mau pergi kemana ketika acara bebas.., membuat saya melhat ada sesuatu yang "berbeda" diantara keduanya dibandingkan dengan peserta lainnya.
Keduanya tampak sangat ceria.., yang terpancar jelas dari raut wajah mereka yang sudah dipenuhi keriput...

Rasa penasaran saya atas pasangan ini belum sempat terjawab ketika perjalanan yang kami lakukan sudah harus berakhir.
Seluruh rombongan berpisah untuk kembali ke tempat tinggal masing masing, sementara saya melanjutkan hidup saya seperti biasa...

Setahun berikutnya, ketika saya ditugaskan untuk memimpin sebuah rombongan tur ke Eropah Timur.., secara tak sengaja saya bertemu dengan pasangan Arthur dan Sabrina yang ternyata juga ikut dalam rombongan tur yang saya pimpin saat itu.
Kali ini mereka melakukan perjalanan untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke 51...

Lantaran sudah saling kenal sebelumnya, kami jadi cepat akrab...
Sebenarnya, pada saat itu saya hanya menjadi tur leader pengganti.
Diawal perjalanan, saya berterus terang kepada para peserta tur bahwa saya kurang paham dengan rute perjalanan kali ini...

Di luar dugaan, Arthur secara diam diam berbicara banyak tentang saya kepada para peserta tur lainnya berdasarkan pengalaman yang dialaminya saat ikut serta dalam rombongan tur yang saya pimpin setahun yang lalu.
Tentang bagaimana saya sudah menjadi tur leader yang menurut dia sangat baik dan perhatian serta hal hal positip lainnya...

Berkat dia pulalah, sebagian besar peserta tur jadi memiliki nilai positip terhadap saya.
Konsekuensinya.., saya jadi lebih tertantang untuk berbuat semaksimal mungkin, memberikan kwalitas layanan yang terbaik dan memuaskan...

Pengalaman memimpin grup tur ke Eropah Timur saat itu adalah awal dari perjalanan karir saya sebagai tur leader, namun justru disaat saya merasa banyak kemungkinan untuk melakukan kesalahan karena minimnya "jam terbang" dan penguasaan medan.., hampir seluruh peserta tur malah memberikan dukungan positif atas apa yang saya lakukan pada saat itu sehingga saya merasakan situasi yang nyaman sepanjang perjalanan tersebut.
Dan semua itu disebabkan karena berbagai pernyataan positip yang disampaikan oleh Arthur...

"Hidup ini terlalu singkat untuk dijalani, jika bisa membuatnya lebih indah, kenapa harus dijalani dengan air mata.
Jika bisa memotivasi orang lain dengan pujian.., mengapa kita harus menyampaikan dengan celaan ?
" demikian kata Sabrina saat saya menyampaikan ucapan terima kasih atas "promosi" yang dilakukan suaminya terhadap saya...

Prinsip hidup ini terlalu singkat yang dianut oleh Arthur dan Sabrina membuat saya merenung tentang makna hidup yang sudah saya jalani saat ini...
Usia pernikahan yang mereka jalani hingga sanggup mencapai angka diatas 50 tahun adalah suatu hal yang langka.., dan menurut saya perjalanan hidup mengarungi kehidupan selama 70 tahun lebih bukanlah waktu yang singkat pula...

Kita tidak pernah tahu kapan hidup ini akan berakhir.., kapan saat terakhir kita bakal bertemu dengan orang yang kita kasihi.
Bisa saja terjadi, besok saya atau anda yang dipanggil Tuhan.., dan alangkah menyesalnya kita ketika menyadari betapa banyak hal yang sebenarnya ingin kita capai, ternyata tidak pernah terwujud kan...

Jika setiap saat kita berpikir bahwa hidup ini terlalu singkat untuk dijalani.., maka kita akan termotivasi untuk memberikan makna terbaik pada hari hari yang kita jalani saat ini.., demikian ucap Arthur panjang lebar.
Dan jika pada kenyataannya kita diberi anugerah untuk menjalani kehidupan ini lebih lama, bukankah hari hari yang sudah kita lalui bakal menjadi rangkaian kenangan yang indah...

Selama kehidupan pernikahan kami.., rasanya kami tidak sempat meributkan hal hal kecil karena waktu kami telah tersita dengan pemikiran bagaimana mengisi hari hari "pendek" kami dengan sebaik mungkin...

Perkataan Arthur dan Sabrina itu terus melekat dibenak saya hingga kini.
Prinsip hidup yang mereka anut telah berhasil mempengaruhi jalan pemikiran saya, sehingga sejak saat itu saya menjalani kehidupan dengan lebih bersemangat.

Ketika menikah beberapa tahun yang lalu.., saya dan istri juga telah sepakat untuk menjalani kehidupan ini dengan prinsip "Hidup Ini Terlalu Singkat".
Setiap saat kami selalu berpikir bagaimana caranya agar dapat mengisi hari hari kami dengan sebaik mungkin...

Peringatan hari ulang tahun saya dan istri.., maupun ulang tahun pernikahan kami menjadi ajang untuk instropeksi diri tentang hari hari yang telah kami lewati bersama, sekaligus merencanakan apa yang akan kami lakukan untuk kurun waktu setahun ke depan...

Kami menjadi lebih ekspresif dalam mengungkapkan isi hati dan perasaan masing masing dan tidak ragu ragu untuk saling mempersembahkan yang terbaik dan berupaya untuk saling membahagiakan satu dengan yang lainnya...
Setiap ada konflik yang terjadi kami berupaya untuk menyelesaikannya sesegera mungkin.
Perselisihan pendapat memang ada.., namun kami berdua senantiasa mengupayakan agar persoalan yang kami hadapi tidak melebar dan meluas kemana mana.
"Jika Anda dapat membuatnya simpel, kenapa harus dipersulit", begitu kata Sabrina...

Apabila setiap saat kami mempertahankan prinsip yang sama dalam menjalani hidup ini, dan ketika kami dikaruniakan umur panjang untuk bisa merayakan ulang tahun pernikahan kami yang ke 10.., 20 atau yang ke 30 atau mungkin yang ke 50.., seperti Arthur dan Sabrina, wow......, betapa bernilainya hari hari yang telah kami jalani selama ini.., dan betapa banyak kenangan indah yang terukir sepanjang kehidupan kami.
Dan kalau pun toh.. kami tidak dikaruniakan umur yang panjang.., setidaknya kami berdua sudah pernah melewati hari hari yang indah bersama sama...

Beberapa bulan yang lalu, saya mendapatkan kiriman surat dari Sabrina (kami sering berkirim surat sejak pertemanan kami di Eropah bertahun tahun yang lalu...), di suratnya Sabrina menceritakan bahwa Arthur telah meninggal dunia.., beberapa saat setelah ulang tahun pernikahannya yang ke 63...
Herannya.., saya tidak menangkap kesan kesedihan dalam surat tersebut...

Bahkan dia mengatakan bahwa mereka sudah sejak lama bersiap siap menghadapi momen perpisahan yang terelakkan oleh manusia mana pun di dunia ini...
Sabrina mengungkapkan bagaimana beruntungnya mereka bisa melewati saat saat kebersamaan yang panjang.., dan bersyukur atas begitu banyaknya peristiwa yang boleh mereka jalani berdua...

Dan ketika memang "saat" itu tiba yang terungkap justru rasa syukur karena telah diberi banyak kesempatan untuk menjalani hari demi hari bersama dengan orang yang dicintai...!!

(Dikirim oleh seorang teman - Konrad Arthur, 5 November 2009 yang diambil dari sebuah kelompok milis yang diikutinya...)

Nov 4, 2009

Negri Para Bedebah

By Adhie M. Massardi

Ada satu negri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Dari langit burung burung kondor jatuhkan bebatuan menyala nyala

Tahukan kalian ciri negri para bedebah itu ?
Itulah negri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tetapi rakyatnya makan dari mengais sampah atau menjadi kuli di negri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah.

Di negri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu dengan wartawan
Menipu rakyat dengan Pemilu menjadi lumrah
Karena hanya Penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negrimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaumnya

Maka bila negrimu dikuasai bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan Demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi,
Dengan diskusi
Tapi itulah selemah lemahnya iman perjuangan