By Jack Slawi
Adalah Tuhan
yang menurunkan air dari langit
dan di dalamnya ada kado
buat semua yang merasakan rindu
adalah hujan
di kala aku menanti nasi
yang di bumbui aneka macam ramuan saji
petir petir
suara angin
menggelegar ingin bersanding
adalah Tuhan
cuaca bening di ubah hening
Jakarta, 18 Juni 2010
------------------------------------------------------------
Jack Slawi. Bukan nama sebenarnya. Sering menulis di situs pertemanan. Tinggal di Jakarta.
The collection of Note's from me and all of my friends... and Whoever.... That's it.....
Showing posts with label Tuhan. Show all posts
Showing posts with label Tuhan. Show all posts
Jun 18, 2010
Feb 9, 2010
Cap Go Meh
By Hanna Fransisca
: ritus
sesekali,
jadikan wajahmu bukan lagi diri
kau
lantaran aroma gaharu, mantra kuil seribu
menggodamu
menancapkan paku
pada dua matamu
saat itu aku lihat Tuhan (dewa yang memberkati kota)
kau memotong lidah
dengan tajam sepi
yang mampu
menghentikan nyeri
asap menyapu
memanggil-manggil orang mati
mantra mengayuh
mengundang-undang sepi
pada diri
yang bukan lagi sepenuhnya
kau sendiri
titian roh
menitis
pada ragamu
tetabuh gendang rindu asali
gairah dendam dan rindu cinta
dirimu menggila dimantra api
langit melipat dan bumi tiada
ai, gairah fana
mengapit sulbi
siapa mampu duduk di tanduk besi
menggoyang belati dan karat jeruji
menyakiti diri, tapi bukan diri
kau
sendiri
aku sungguh lihat Tuhan (para dewa yang terusir ke langit, lalu kembali)
dari sekalian orang
dalam mabuk semadi
beribu baris, yang terpana dan berseru: o
dupa dan berkah air suci, untuk nasib,
dan ladang
dan kota
lalu semesta
dari air menjadi doa
dari doa menjadi airmata
Singkawang, Januari 2010
-------------------------------------------
Hanna Fransisca. Penyair, berasal dari Singkawang - Kalimantan Barat.
(Sumber Kompas Minggu, 7 Februari 2010)
: ritus
sesekali,
jadikan wajahmu bukan lagi diri
kau
lantaran aroma gaharu, mantra kuil seribu
menggodamu
menancapkan paku
pada dua matamu
saat itu aku lihat Tuhan (dewa yang memberkati kota)
kau memotong lidah
dengan tajam sepi
yang mampu
menghentikan nyeri
asap menyapu
memanggil-manggil orang mati
mantra mengayuh
mengundang-undang sepi
pada diri
yang bukan lagi sepenuhnya
kau sendiri
titian roh
menitis
pada ragamu
tetabuh gendang rindu asali
gairah dendam dan rindu cinta
dirimu menggila dimantra api
langit melipat dan bumi tiada
ai, gairah fana
mengapit sulbi
siapa mampu duduk di tanduk besi
menggoyang belati dan karat jeruji
menyakiti diri, tapi bukan diri
kau
sendiri
aku sungguh lihat Tuhan (para dewa yang terusir ke langit, lalu kembali)
dari sekalian orang
dalam mabuk semadi
beribu baris, yang terpana dan berseru: o
dupa dan berkah air suci, untuk nasib,
dan ladang
dan kota
lalu semesta
dari air menjadi doa
dari doa menjadi airmata
Singkawang, Januari 2010
-------------------------------------------
Hanna Fransisca. Penyair, berasal dari Singkawang - Kalimantan Barat.
(Sumber Kompas Minggu, 7 Februari 2010)
Nov 17, 2009
masih mencintaimu...
By Erna Ayyaniez
aku hanya menulis... tapi salah...
aku hanya diam, kau bilang aku salah...
aku tersenyum kepada semua kau pun bilang salah...
tak balas pesanmu aku salah...
tak ikuti maumu aku salah...
4 bulan berlalu... tapi aku selalu salah...
kau bilang aku hancurkan fikiranmu
menjauhkan kau dari keluargamu...
menjauhkanmu dari sahabatmu...
tak ada niat sedikitpun untuk itu...
waktu, sayang, perhatian dan kasih sayang itu tercipta tulus karena Tuhan...
karena keyakinan...
tapi ini separuh perjalananku...
jika memang Tuhan berkehendak, cukup sampai di sini baiklah...
aku masih sayang kau sampai saat ini...
besok...
atau 3 bulan lagi...
tapi setelah itu biar Tuhan yang menentukan......
bukan aku yang menutup perasaan ITU...
tapi kau yang melakukannya...
dengan cemburumu...
dengan emosimu...
dengan tangismu... dan...
dengan kelemahanmu...
aku salah dan akan tetap... salah...
besok... lusa... atau kapanpun... tetap aku yang salah...
coba untuk mengerti...
pada akhirnya... tangisan itu akan berhenti...
pada akhirnya aku akan lelah.....
pada akhirnya... kita akan melewati ini...
dan pada akhirnya... berjalan masing-masing...
hanya kenangan yang tertinggal......................
Erna Ayyaniez. Karyawan sebuah perusahaan negara, rajin menulis. Tinggal di Jakarta.
aku hanya menulis... tapi salah...
aku hanya diam, kau bilang aku salah...
aku tersenyum kepada semua kau pun bilang salah...
tak balas pesanmu aku salah...
tak ikuti maumu aku salah...
4 bulan berlalu... tapi aku selalu salah...
kau bilang aku hancurkan fikiranmu
menjauhkan kau dari keluargamu...
menjauhkanmu dari sahabatmu...
tak ada niat sedikitpun untuk itu...
waktu, sayang, perhatian dan kasih sayang itu tercipta tulus karena Tuhan...
karena keyakinan...
tapi ini separuh perjalananku...
jika memang Tuhan berkehendak, cukup sampai di sini baiklah...
aku masih sayang kau sampai saat ini...
besok...
atau 3 bulan lagi...
tapi setelah itu biar Tuhan yang menentukan......
bukan aku yang menutup perasaan ITU...
tapi kau yang melakukannya...
dengan cemburumu...
dengan emosimu...
dengan tangismu... dan...
dengan kelemahanmu...
aku salah dan akan tetap... salah...
besok... lusa... atau kapanpun... tetap aku yang salah...
coba untuk mengerti...
pada akhirnya... tangisan itu akan berhenti...
pada akhirnya aku akan lelah.....
pada akhirnya... kita akan melewati ini...
dan pada akhirnya... berjalan masing-masing...
hanya kenangan yang tertinggal......................
Erna Ayyaniez. Karyawan sebuah perusahaan negara, rajin menulis. Tinggal di Jakarta.
Labels:
cemburu,
cinta,
kasih sayang,
kenangan,
perasaan,
perpisahan,
romantis,
tangis,
Tuhan
Nov 11, 2009
Kekuatan Sebuah Doa...
By Al-diala Dianrini
Seorang ibu kumuh dengan baju kumal, masuk ke sebuah toko. Dengan sangat terbata2 dan bahasa yang sopan ia memohon agar diperbolehkan mengutang... Ia memberitahukan bahwa suaminya sedang sakit dan sudah seminggu tidak bekerja. Ia memiliki 7 anak yang sangat membutuhkan makan...
Sambil terus menggambarkan situasi keluarganya, si Ibu menceritakan keluarganya "Tolonglah Pak.., saya janji akan segera membayar setelah punya uang..." Si pemilik toko tetap tidak mengabulkan permohonan tersebut... "Anda tidak mempunyai kartu kredit, tidak mempunyai garansi," alasannya...
Di dekat konter pembayaran ada seorang pelanggan lain yang dari awal mendengarkan pembicaraan tadi... Dia mendekati keduanya dan berkata, "Saya akan bayar semua yang diperlukan ibu ini." Karena malu.., si pemilik toko akhirnya mengatakan,
"Tidak perlu Pak... Saya sendiri akan memberikannya dengan gratis. Baiklah, apakah ibu membawa daftar belanja..?"
"Ya ini Pak," Kata ibu tersebut sambil menunjukkan sesobek kertas kumal.., "Letakkanlah daftar belanja Anda di dalam timbangan, dan saya akan memberikan gratis belanjaan Anda sesuai dengan berat timbangan tersebut..."
Dengan sangat ragu2 dan setengah putus asa si Ibu menundukkan kepala sebentar, menuliskan sesuatu pada kertas kumal tersebut... Lalu dengan kepala tetap tertunduk, meletakkan ke dalam timbangan. Mata si pmilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak cepat ke bawah... Ia menatap pelanggan yang tadi menwarkan si Ibu tadi sambil berucap, "Aku tidak percaya pada yang aku lihat..."
Si pelanggan baik hati itu hanya tersenyum... Lalu si Ibu mengambil barang2 yang diperlukan dan disaksikan oleh pelanggan baik hati tadi.., si pemilik toko menaruh belanjaan tersebut pada sisi timbangan yang lain. Jarum timbangan tak kunjung berimbang.., sehingga si Ibu terus mengambil barang2 keperluannya dan si pemilik toko terus menumpuknya pada timbangan hingga tak muat lagi...
Si pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa2. Karena tidak tahan si pemlik toko diam2 mengambil sobekan kertas daftar belanjaan tersebut...
Dan iapun terbelalak... Di atas kertas kumal itu tertulis sebuah doa pendek,
"Ya ALLAH, ya Tuhanku RABBI, hanya Engkau yang MAHA tahu apa yang hamba perlukan. Hamba menyerahkan segalanya ke dalam tangan-MU..."
Si pemilik toko terdiam... Si Ibu berterimaksih padanya dan meninggalkan toko dengan belanjaan gratisnya... Si pelanggan baik hati bahkan memberikan selembar uang kepadanya... Si pemilik toko mengecek dan menemukan.., bahwa timbangan yang dipakai ternyata rusak... Ternyata memang hanya ALLAH yang tahu bobot sebuah doa...
KEKUATAN SEBUAH DOA... Segera setelah Anda baca cerita ini ucapkanlah sebuah doa. Hanya itu saja... STOP pekerjaan Anda untuk sejenak ucapkanlah sebuah doa tulus dari hati...
Lalu forward cerita ini ke sahabat yang telah Anda kenal untuk menjaga tali silaturahim... dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiiiiiin...
Senin, 19 Oktober 2009.
-------------------------------------------
Al-diala Dianrini. Tinggal di Tulung Agung, Jawa Timur. Rajin menulis di situs pertemanan facebook.
Artikel lain dapat di- kLik disini...
Seorang ibu kumuh dengan baju kumal, masuk ke sebuah toko. Dengan sangat terbata2 dan bahasa yang sopan ia memohon agar diperbolehkan mengutang... Ia memberitahukan bahwa suaminya sedang sakit dan sudah seminggu tidak bekerja. Ia memiliki 7 anak yang sangat membutuhkan makan...
Sambil terus menggambarkan situasi keluarganya, si Ibu menceritakan keluarganya "Tolonglah Pak.., saya janji akan segera membayar setelah punya uang..." Si pemilik toko tetap tidak mengabulkan permohonan tersebut... "Anda tidak mempunyai kartu kredit, tidak mempunyai garansi," alasannya...
Di dekat konter pembayaran ada seorang pelanggan lain yang dari awal mendengarkan pembicaraan tadi... Dia mendekati keduanya dan berkata, "Saya akan bayar semua yang diperlukan ibu ini." Karena malu.., si pemilik toko akhirnya mengatakan,
"Tidak perlu Pak... Saya sendiri akan memberikannya dengan gratis. Baiklah, apakah ibu membawa daftar belanja..?"
"Ya ini Pak," Kata ibu tersebut sambil menunjukkan sesobek kertas kumal.., "Letakkanlah daftar belanja Anda di dalam timbangan, dan saya akan memberikan gratis belanjaan Anda sesuai dengan berat timbangan tersebut..."
Dengan sangat ragu2 dan setengah putus asa si Ibu menundukkan kepala sebentar, menuliskan sesuatu pada kertas kumal tersebut... Lalu dengan kepala tetap tertunduk, meletakkan ke dalam timbangan. Mata si pmilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak cepat ke bawah... Ia menatap pelanggan yang tadi menwarkan si Ibu tadi sambil berucap, "Aku tidak percaya pada yang aku lihat..."
Si pelanggan baik hati itu hanya tersenyum... Lalu si Ibu mengambil barang2 yang diperlukan dan disaksikan oleh pelanggan baik hati tadi.., si pemilik toko menaruh belanjaan tersebut pada sisi timbangan yang lain. Jarum timbangan tak kunjung berimbang.., sehingga si Ibu terus mengambil barang2 keperluannya dan si pemilik toko terus menumpuknya pada timbangan hingga tak muat lagi...
Si pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa2. Karena tidak tahan si pemlik toko diam2 mengambil sobekan kertas daftar belanjaan tersebut...
Dan iapun terbelalak... Di atas kertas kumal itu tertulis sebuah doa pendek,
"Ya ALLAH, ya Tuhanku RABBI, hanya Engkau yang MAHA tahu apa yang hamba perlukan. Hamba menyerahkan segalanya ke dalam tangan-MU..."
Si pemilik toko terdiam... Si Ibu berterimaksih padanya dan meninggalkan toko dengan belanjaan gratisnya... Si pelanggan baik hati bahkan memberikan selembar uang kepadanya... Si pemilik toko mengecek dan menemukan.., bahwa timbangan yang dipakai ternyata rusak... Ternyata memang hanya ALLAH yang tahu bobot sebuah doa...
KEKUATAN SEBUAH DOA... Segera setelah Anda baca cerita ini ucapkanlah sebuah doa. Hanya itu saja... STOP pekerjaan Anda untuk sejenak ucapkanlah sebuah doa tulus dari hati...
Lalu forward cerita ini ke sahabat yang telah Anda kenal untuk menjaga tali silaturahim... dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiiiiiin...
Senin, 19 Oktober 2009.
-------------------------------------------
Al-diala Dianrini. Tinggal di Tulung Agung, Jawa Timur. Rajin menulis di situs pertemanan facebook.
Artikel lain dapat di- kLik disini...
Subscribe to:
Posts (Atom)