May 30, 2010

Tanpa Sampan Tak 'Kan Tenggelam

By Vudu Blues Prakerta

Seruling mengalun ke relung
Melindapkan tafakur ke Hyang Agung
Syukur, di ombang-ambing hilir sungai kembara
Kau selalu ada
: aku bukan schizophrenia, kala Engkau menyiratkan fajar menawan sebagai kirana di setiap lekuk jalan yang gemulai

28 Mei 2010
------------------------------------

Vudu Blues Prakerta. Sering menulis di situs pertemanan. Tinggal di Tasikmalaya.

May 26, 2010

Hujan Menitik Kembali

By Luisza Pontoh

Terperangkap dalam sunyi
Diam pada pekat malam
Mengapa kau tak mengerti juga?
Apa yang kuinginkan ?
Aku tak butuh uang banyak
Atau pun sekotak permata
Tak juga benci yang melumur padaku
Bisakah kau pahami sejenak hatiku?
Hujan kembali menitik
Di jiwaku kini
Sungguh..

23 April 2010
-----------------------------------------

Luisza Pontoh. Sering menulis sajak di situs pertemanan facebook. Tinggal di Surabaya, Jawa Timur. Karyanya pun dapat ditemui pada situs bLognya di alamat - kLik - http://luiszapontoh.blogspot.com

May 19, 2010

Rampas Saja Tubuhku

By Susy Ayu

setarikan nafas kainku tersingkap
sebutir peluh menebas segala santun
sebening telaga merebak di kelopak
sejumput air mata menyelip di dada

kaulah laki laki selipkan jemari
di rentang kaki meraba denyutnya
maka rampas saja tubuhku
dari kemerdekaan tanpa cinta
untuk kau rentang lekuk itu
merebah di bawah lenguhmu
dengan begitu aku akan tahu
ada namaku di celah bibirmu

19 April 2010
------------------------------------------

Susy Ayu. Penyair. Karya-karyanya banyak ditemui di berbagai media massa, antara lain di "kompas online" dan situs pertemanan facebook. Karyanya yang terakhir tertuang dalam buku Antologi Puisi "Perempuan Dalam Sajak" yang spektakular.

May 7, 2010

Cerita Tentang Aroma Gerimismu

By Rain Queen

Ketika itu, malam mengalamatkan kita pada sebentang rerumputan tinggi yang berayun-ayun dalam tebasan angin malam. Jemarimu memeluk erat jemariku. Iringi langkahku ke sebuah taman yang tersembunyi di antara rumput-rumput liar itu. Katamu, malam akan selalu melindungi kita dari apapun.

Aku meringis takut, ketika sebuah angin dingin menampar tubuhku seluruhnya. Perlahan-lahan aroma debu yang mengawang-awang jatuh terjebak bersama tanah. Setetes air jatuh. “Itu gerimis. Tenanglah, ia tak menyakitimu,” katamu tanpa berpaling dan terus menyeretku di sela-sela sapuan lembut daun gugur.

Aku suka gerimis. Aku pecinta gerimis. Aroma debu itu,” bisikmu.

Aku tak suka gerimis, aroma itu seperti menyumbat lorong menuju hidupku,” aku balik berbisik.

Lalu kita sampai di ujung bukit, tempat rumput-rumput pendek seperti di pangkas alam dengan rapi. Aku duduk manis meresapi segala yang disampaikan malam demi tebaran putih di angkasa. Kau menyilang kaki, merunduk, menyumpal dua kepalamu di sela lutut.

Gerimis esok pagi, tak lagi memendam debu di rumput ini. Seperti perjalanan kita yang akan segera usai setelah gerimis ini pergi

Banda Aceh, April 2010
-------------------------------------------------

Rain Queen. Nama Lengkapnya Cut Dini Desita, Lahir di Banda Aceh, 7 Desember 1988, sarjana Ekonomi Unsyiah, Jurnalis di LPM Perspektif FE Unsyiah.

NB: Sumber sajak ini adalah oase.kompas.com tanggal 6 Mei 2010.