Jul 26, 2010

jejak kopi di bibirmu

By Dian Aza

Seperti lidah yang menjulur dari ruang di luar jendela, membasahi pahit bibir. Aku bertanya apakah saat ini waktu telah bersepakat mengikat kata. Waktu yang pernah menceraikan kalimatkalimatku dari paragrafmu. Hatiku sudah padang rumput, menunggumu jadi angin, bermainmain dengan ilalang di mataku. Aku merasa senja itu sembunyi di balik bukit, menunggu abaaba langit untuk membacakan sajak bagi bibirbibir pahit dan kering. Hangat dan hitam seperti bergelasgelas kopi di warungwarung sepanjang jalan, menunggu bibirbibir pahit dan kering untuk diusap pula. Lampulampu kota merayuku agar melupakan senja di bahumu. Tapi lidah yang menjulur dari balik jendela itu terusmenerus memohon waktu menunggumu. Bibirku harum dan manis, penuh jejak kopi*

26 Juli 2010
---------------------------------------------

Dian Aza. Sering menulis sajak di situs pertemanan. Tinggal di Malang.

3 comments:

  1. kopi memang asyikk....

    /sansan

    ReplyDelete
  2. aku suka dan menikmatinya.....

    -yun

    ReplyDelete
  3. kopi ini menggodaku.....

    -meli

    ReplyDelete