By Kurnia Effendi
Bulan serupa telur dadar
Cahayanya merakit doa
Iman tipis dan ingar-bingar
Niscaya sulit terluput goda
(Tersurat melalui almanak: bulan nyaris bundar serupa telur dadar
Dari pendar cahayanya yang lembut, kita merakit doa
Iman kian tipis dan sekadar, di tengah surga dunia nan ingar-bingar
Berani bertaruh, niscaya sulit berpaling dan menghindar agar terluput seribu goda)
Pantai kecil di pulau gaduh
Kelapa santan tangkai pelepah
Nil mengantarmu pada musuh
Kelak terkubur Laut Merah
(Pantai kecil di hamparan pulau yang berisik dan gaduh
Bebatang kelapa, buah santan di antara tangkai-tangkai pelepah
Bercerita angin tentang Sungai Nil yang mengantarmu kepada musuh
Untuk kelak tinggalkan tuhan tiran di belahan Laut Merah)
Pasar kembang embuskan wangi
Merebus sirih tiga lembar
Tak lekang menyesali diri
Terhapus perih cinta memar
(Pasar kembang mengembuskan wangi, kenanga dan melati
Sang perawi sibuk merebus sirih, tiga lembar serupa cadar
Rasanya tak kunjung lekang aku menyesali diri
Hingga terhapus perih luka dari cinta yang memar)
24 Agustus 2010
---------------------------------------------
Kurnia Effendi. Penulis yang kreatif dengan gaya. Banyak karyanya ditemui di situs jejaring sosial facebook dan situs bLog-nya di http://sepanjangbraga.blogspot.com.
The collection of Note's from me and all of my friends... and Whoever.... That's it.....
Aug 27, 2010
Aug 22, 2010
tak ada puisi paling indah, selainmu
By Sinar Bintang
mata
tangan
kaki
juga tubuhmu
....ialah puisi terindahku
17 Agustus 2010
-------------------------------------------------
Sinar Bintang. Sering menulis sajak di situs pertemanan facebook.
mata
tangan
kaki
juga tubuhmu
....ialah puisi terindahku
17 Agustus 2010
-------------------------------------------------
Sinar Bintang. Sering menulis sajak di situs pertemanan facebook.
Aug 17, 2010
Merdeka? 17 Agustus
By Josephine Maria
mengenang negeri ini merdeka
yang tercatatkan sejarah tempo dulu
kemerdekaan negeri, bangsa yang berdaulat
perjuangan pribumi bukan demi pribadi
mengenang ulang negeri ini merdeka?
air mata di sana di sini tanya tiada sanggahan
berani berseru bangsa ini MERDEKA ?
veteran digilas
korban tabung gas
lumpur panas meleleh
sapu gubukgubuk kumuh
sekolah terbeli
bocah gantung diri
perut kembung buncit
harga melambung asupan diirit
lalu kini kita mengenang ulang negeri ini merdeka?
air mata di sana di sini tanya tiada sanggahan
berani berseru bangsa ini MERDEKA ?
mulut penuh mengunyah sumpalan berbilang
biar si miskin basah ceruk sembab yang hingga kini
masih menggenang inilah adil, itulah sejahtera. memang
lalu ditaburnya roncean bebunga sambut hut kemerdekaan
katanya peringati kemerdekaan
o.. piawainya trampil dalih sang penguasa
menghening kenang upacara kemerdekaan ?
coba lahirkan sejarah sebatas bacaan dan orasi kosong
baca cukup dengan mata dan mulut bukan hati
hati hanya milik manusia. ini boneka kayu kaku kemayu
mustahil memiliki hati.. M E M E R D E K A K A N
17 Agustus 2010
------------------------------------
Josephine Maria. Penulis yang produktif dan memiliki gaya yang unik. Sajak dan karya2nya yang lain dapat ditemui antara lain pada situs blog http://josephinemaria.wordpress.com, http://ranahaksara.wordpress.com dan http://joseceritajose.wordpress.com .
mengenang negeri ini merdeka
yang tercatatkan sejarah tempo dulu
kemerdekaan negeri, bangsa yang berdaulat
perjuangan pribumi bukan demi pribadi
mengenang ulang negeri ini merdeka?
air mata di sana di sini tanya tiada sanggahan
berani berseru bangsa ini MERDEKA ?
veteran digilas
korban tabung gas
lumpur panas meleleh
sapu gubukgubuk kumuh
sekolah terbeli
bocah gantung diri
perut kembung buncit
harga melambung asupan diirit
lalu kini kita mengenang ulang negeri ini merdeka?
air mata di sana di sini tanya tiada sanggahan
berani berseru bangsa ini MERDEKA ?
mulut penuh mengunyah sumpalan berbilang
biar si miskin basah ceruk sembab yang hingga kini
masih menggenang inilah adil, itulah sejahtera. memang
lalu ditaburnya roncean bebunga sambut hut kemerdekaan
katanya peringati kemerdekaan
o.. piawainya trampil dalih sang penguasa
menghening kenang upacara kemerdekaan ?
coba lahirkan sejarah sebatas bacaan dan orasi kosong
baca cukup dengan mata dan mulut bukan hati
hati hanya milik manusia. ini boneka kayu kaku kemayu
mustahil memiliki hati.. M E M E R D E K A K A N
17 Agustus 2010
------------------------------------
Josephine Maria. Penulis yang produktif dan memiliki gaya yang unik. Sajak dan karya2nya yang lain dapat ditemui antara lain pada situs blog http://josephinemaria.wordpress.com, http://ranahaksara.wordpress.com dan http://joseceritajose.wordpress.com .
Aug 9, 2010
maafkan
By Amalia Soeharto
maafkan jika aku
harus membagi cintaku
tidak saja buatmu
tapi juga buat mereka
sahabat rimbaku
sebab aku tahu
kamu dan mereka
suka akan keheningan
suka akan kedamaian
suka akan kejernihan hati
3 Mei 2010
---------------------------------------
Amalia Soeharto. Karya-karyanya yang lain dapat dijumpai pada situs jejaring sosial facebook.
maafkan jika aku
harus membagi cintaku
tidak saja buatmu
tapi juga buat mereka
sahabat rimbaku
sebab aku tahu
kamu dan mereka
suka akan keheningan
suka akan kedamaian
suka akan kejernihan hati
3 Mei 2010
---------------------------------------
Amalia Soeharto. Karya-karyanya yang lain dapat dijumpai pada situs jejaring sosial facebook.
Aug 2, 2010
bila...
By Febby Sahla
bila kelak waktu meniupku bersama bayu, mungkin hanya rasa trimakasih tiada terkira atas smua lembarlembar larikan kaya makna yang tersisa bersama kelu...
aku membahasakan mu seperti dedaunan,
menyejukkan...
penuh kenyamanan...
terselubung sgala kebaikan...
dan tulus tak terkatakan...
bila waktu menjelujur langkahku
menyimpanku lagi dalam keliman mimpi
engkau adalah babak tak terganti
akan selalu terbingkai disini,
dikedalaman sanubari
terkafani dengan kenangan hati
dan mungkin bersamaku hingga raga tertimbun nan
7 Juli 2010
-------------------------------------------
Febby Sahla. Tinggal di Semarang.
bila kelak waktu meniupku bersama bayu, mungkin hanya rasa trimakasih tiada terkira atas smua lembarlembar larikan kaya makna yang tersisa bersama kelu...
aku membahasakan mu seperti dedaunan,
menyejukkan...
penuh kenyamanan...
terselubung sgala kebaikan...
dan tulus tak terkatakan...
bila waktu menjelujur langkahku
menyimpanku lagi dalam keliman mimpi
engkau adalah babak tak terganti
akan selalu terbingkai disini,
dikedalaman sanubari
terkafani dengan kenangan hati
dan mungkin bersamaku hingga raga tertimbun nan
7 Juli 2010
-------------------------------------------
Febby Sahla. Tinggal di Semarang.
Jul 26, 2010
jejak kopi di bibirmu
By Dian Aza
Seperti lidah yang menjulur dari ruang di luar jendela, membasahi pahit bibir. Aku bertanya apakah saat ini waktu telah bersepakat mengikat kata. Waktu yang pernah menceraikan kalimatkalimatku dari paragrafmu. Hatiku sudah padang rumput, menunggumu jadi angin, bermainmain dengan ilalang di mataku. Aku merasa senja itu sembunyi di balik bukit, menunggu abaaba langit untuk membacakan sajak bagi bibirbibir pahit dan kering. Hangat dan hitam seperti bergelasgelas kopi di warungwarung sepanjang jalan, menunggu bibirbibir pahit dan kering untuk diusap pula. Lampulampu kota merayuku agar melupakan senja di bahumu. Tapi lidah yang menjulur dari balik jendela itu terusmenerus memohon waktu menunggumu. Bibirku harum dan manis, penuh jejak kopi*
26 Juli 2010
---------------------------------------------
Dian Aza. Sering menulis sajak di situs pertemanan. Tinggal di Malang.
Seperti lidah yang menjulur dari ruang di luar jendela, membasahi pahit bibir. Aku bertanya apakah saat ini waktu telah bersepakat mengikat kata. Waktu yang pernah menceraikan kalimatkalimatku dari paragrafmu. Hatiku sudah padang rumput, menunggumu jadi angin, bermainmain dengan ilalang di mataku. Aku merasa senja itu sembunyi di balik bukit, menunggu abaaba langit untuk membacakan sajak bagi bibirbibir pahit dan kering. Hangat dan hitam seperti bergelasgelas kopi di warungwarung sepanjang jalan, menunggu bibirbibir pahit dan kering untuk diusap pula. Lampulampu kota merayuku agar melupakan senja di bahumu. Tapi lidah yang menjulur dari balik jendela itu terusmenerus memohon waktu menunggumu. Bibirku harum dan manis, penuh jejak kopi*
26 Juli 2010
---------------------------------------------
Dian Aza. Sering menulis sajak di situs pertemanan. Tinggal di Malang.
Jul 19, 2010
Mandi
By Djuwarsih Mukhlisin
Satu persatu
lepaskan pakaian
Pakaian yang telah dipakai seharian, menutup aurat, kadang juga kemunafikan
Biarkan detergen mengurai debu-debu dan menghilangkan bau keringatnya menjadi wangi
Dengan doa, berniat ibadah
Basahi air di kepala, menyiram habis seluruh tubuh
Menyingkirkan peluh yang telah terseduh
Melepaskan penat, biarkan luruh dan terbuang ke selokan
Memberi segar penuh gairah, setelah badan terpenjara dengan gerah
Usapkan wewangian di kepala, sampai berbusa
Buang segala buruk sangka yang penuh menyumbat kepala
Usir ketombe yang membuat gatal menyiksa
Pastikan juga kutu kabur semua
Terutama kutu yang membuat hilang kreasi di isi kepala
Gosokkan sabun lembut sampai ke pojok lekukan kulit
Tak peduli bila punya banyak selulit
Biarkan dakimu rontok tanpa sisa, terbasuh dgn busa
Jangan disayang !
karena dakimu membuat kulit makin legam
apalagi bila kau rajin menabung dendam
Jangan lupa sikat gigi, 2 kali sehari
Pastikan gigimu bersih
Bersih dari segala caci maki
Pastikan nafasmu segar
Agar suaramu terdengar lembut dan senyummu berbinar
Tuntaskan mandi sampai bersih diri
Ambillah handuk, keringkan tubuh dengan sungguh benar
Badan bugar, fikiran pun segar
Tak ada lagi buruk sangka
karena bersih sampai ke dalam rongga dada
Membuka kembali isi kepala
Untuk dapat mencipta lebih banyak karya..
19 Juli 2010
--------------------------------------------------
Djuwarsih Mukhlisin. Ibu rumah tangga, sering menulis sajak. Tinggal di Tangerang.
Satu persatu
lepaskan pakaian
Pakaian yang telah dipakai seharian, menutup aurat, kadang juga kemunafikan
Biarkan detergen mengurai debu-debu dan menghilangkan bau keringatnya menjadi wangi
Dengan doa, berniat ibadah
Basahi air di kepala, menyiram habis seluruh tubuh
Menyingkirkan peluh yang telah terseduh
Melepaskan penat, biarkan luruh dan terbuang ke selokan
Memberi segar penuh gairah, setelah badan terpenjara dengan gerah
Usapkan wewangian di kepala, sampai berbusa
Buang segala buruk sangka yang penuh menyumbat kepala
Usir ketombe yang membuat gatal menyiksa
Pastikan juga kutu kabur semua
Terutama kutu yang membuat hilang kreasi di isi kepala
Gosokkan sabun lembut sampai ke pojok lekukan kulit
Tak peduli bila punya banyak selulit
Biarkan dakimu rontok tanpa sisa, terbasuh dgn busa
Jangan disayang !
karena dakimu membuat kulit makin legam
apalagi bila kau rajin menabung dendam
Jangan lupa sikat gigi, 2 kali sehari
Pastikan gigimu bersih
Bersih dari segala caci maki
Pastikan nafasmu segar
Agar suaramu terdengar lembut dan senyummu berbinar
Tuntaskan mandi sampai bersih diri
Ambillah handuk, keringkan tubuh dengan sungguh benar
Badan bugar, fikiran pun segar
Tak ada lagi buruk sangka
karena bersih sampai ke dalam rongga dada
Membuka kembali isi kepala
Untuk dapat mencipta lebih banyak karya..
19 Juli 2010
--------------------------------------------------
Djuwarsih Mukhlisin. Ibu rumah tangga, sering menulis sajak. Tinggal di Tangerang.
Subscribe to:
Posts (Atom)