By Ni Nyoman Resini
Karena di dahiku tertulis sejarah yang cemerlang?
aku terlambat memahami rasa pahit yang menjalar di tenggorokanmu
mari ke pusaraku, Ni...kau menggamit bathinku, mengajakku menyusuri lorong kelam dengan sepatuku yang melelahkan
tiga puluh lima tahun engkau dimakamkan pagi bisu,tanpa peringatan apapun,selain gundukan tanah merah dan setangkai mawar ungu
Duwh,warna itu mendadak membuatku sepi paling beku
tak ada lagi adrenalin yang bergolak saat kita berdua menatap foto dengan bingkai emas itu, sungguh tak ada lagi rasa cinta saat kita berdua menatap bola mata maskulin gambar itu
tulisan di dahimu melelahkanku,dan huruf-huruf terutama di jantungmu membuatku mati beku
kemana keindahan yang sering kau lukis pada raut rembulan?
terampas malam terhempas mendung
membadai
kuingin pertemuanku denganmu menyegarkan bunga-bunga yang layu dan membuka pintu hati yang terkunci
yang pergi biarlah pergi
dia tak akan pernah kembali
sudahi perdebatan kita yang selalu berakhir ricuh
engkau dan aku hanya dua kutub yang beda sejarah
----------------
Ni Nyoman Resini. Tinggal di lampung.
kalau masih ada harapan, ia kan kembali...
ReplyDeletebagus ya!
-rin
harapan selalu!
ReplyDelete-nez
cinta selalu memberi rasa
ReplyDeleteingin tahu
/yanti