Jun 6, 2010

Malam Kita

By Kembara Gelungan Hitam

Malam mulai memapah, pasrah. Kubiarkan kau bersemayam, meliar. Mempuisikan rindu. Melukis sedusedan gerimis hujan di tepi anjungan, kapal cinta. Hingga aku bisa mencium hangat wangi aroma samudra, di bibir waktu.

Hening itu searoma candu, kita mabuk .

Aku di tepian pantai menatap senja, denganmu. Jingga serupa ufuk. Kubiarkan kau menjalang, benamkan jiwamu. Di kedalaman laut bening, mencatat puisi biru. Kerinduan tentang nyanyian camar, daratan juga karang. Bukan kisah perompak atau pun badai, tapi tentang semilir angin juga kerasnya gelombang.

Kita saling memahami keterbatasan pandang. Sementara telunjuk saling sibuk merekareka. Menyapa pun sering lupa. Hidup tetap kembali, menantang. Tak berulang. Namun bayang saling menggenggam, hingga masa itu datang.

Kita; aku dan kau tanpa akhiran

5 Juni 2010
------------------------------------------

Kembara Gelungan Hitam.
Bukan nama sebenarnya. Sering menulis di situs pertemanan. Tinggal di Ibukota.

11 comments:

  1. aku suka ini mbak.....

    -yun

    ReplyDelete
  2. malam yang misterius...

    \tris

    ReplyDelete
  3. aku suka juga.... :)

    -antika

    ReplyDelete
  4. hidup itu indah kok......

    -santi

    ReplyDelete
  5. cinta selalu menarik untuk ditulis....

    -rin

    ReplyDelete
  6. maaf namanya kembara gelungan hitam bukan indah abang donz

    sebut saja IG Kembara

    terimakasih

    ReplyDelete
  7. mempuisikan rindu

    ReplyDelete
  8. "semilir angin juga kerasnya gelombang "



    yang selalu merindu untuk menjumputnya disetiap melabuh

    ReplyDelete
  9. benamkan jiwa pada gelombang untuk saling memahami

    ReplyDelete