Sep 29, 2010

Dalam Duka, Kami Bangkit

Note: Puisi ini dibuat oleh Presiden Yudhoyono (SBY) dalam rangka mengenang setahun musibah gempa berkekuatan 7,9 skala Richter yang melanda Kota Padang dan kota-kota lainnya di Sumatera Barat, tanggal 30 September 2009 lalu.

-----------------

By Susilo Bambang Yudhoyono


Tanah Minang pernah terguncang di senja gulita
oleh bencana yang tak terduga
Kuingat jerit dan tangis
membelah sudut-sudut kota dalam kelam dan duka
Di bumi ini, ribuan anak negeri
tiba-tiba pergi ke Hadirat Illahi

Di kota ini
Ratusan syuhada berpulang ke alam baka atas takdir Yang Maha Kuasa
Ya Allah, meski hati kami tergores lara mengenang mereka yang kucinta
Kami bersujud dalam tawakkal ikhlas menerima cobaan

Tetapi, Ya Robbana kami tak pernah menyerah dalam pasrah
dan bukankah dalam musibah selalu ada berkah
yang menuntun kami terus berkarya dan beribadah.
Kami semua telah bangkit dengan tekad dan cita-cita

untuk membangun kota ini
memajukan negeri kami

dalam cahaya iman dan rahmatMu

29 September 2010
-------------------------------------------------

Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden RI.

(Diolah dari situs portal kompas.com, 29 September 2010, Foto google.com)

Sep 22, 2010

Gerangan

By Josephine Maria

Bagaimana aku bisa memelukmu
tubuh tak berupa
zat tak beraroma
menyeruhmu seyakinyakinnya
memilah antara surga dan neraka

Meyakinimu kian meragu
keadilan menimpang
noktah tanya seumur hidup
bangsawan mengelukmu
jelata merintih mengais
rasamu di antara tawa dan tangis

Kian meresah
jika kau berada sebagai pendosa
maka karma tak habis meliang
jika kau sebagai pensuci
mengapa dosa masih tergauli
apa kau yang berada di antara hidup dan mati?

Aku bertanya pada gerangan yang entah itu...

22 September 2010
------------------------------------------

Josephine Maria. Penulis yang imajinatif, karya-karyanya sering menggugat permasalahan sosial dan sekitar. Tinggal di Jakarta.
Karya-karyanya yang lain dapat ditemui pada situs blog http://joseceritajose.wordpress.com/, http://josephinemaria.wordpress.com/, http://ranahaksara.wordpress.com/

Sep 16, 2010

bulan di langit barat daya

By Febby Sahla

meski kuncup wujud terkantup awan redup
tetap ku sungging senyum ranum enggan terkulum
mungkin bentang langit kita sama
tapi kaki berjejak berbeda letak
hanya sirat ketika ku lihat bulan di barat daya
mungkin bahasalah yang akhirnya tersurat sama
tentang larik rindu berderik serupa nyanyian jangkrik
:
aku dan kamu

15 September 2010
--------------------------------------------------

Febby Sahla. Sering menulis sajak. Tinggal di Semarang.

Sep 11, 2010

Maaf...

By Rachma Al Isna

waktu datang dan pergi
menyisakan apa yang terlakoni...
baik dan buruk adalah sinergi yang bersebelahan,
tapi pelengkap atas keadaan yang tak bisa dibantah...

istiqamah adalah keharusan untuk kebaikan dan maaf adalah keharusan untuk kesalahan...
menyimpan salah adalah kebusukan hati dan saling memaafkan adalah jiwa perbedaan yang menyatukan...

'Met Lebaran, Maaf atas semua kata dan sikap...
Minal aidin waLFaidzin...

10 September 2010
------------------------------------------------

Rachma Al Isna. Suka menulis sajak pada situs-situs jejaring sosial. Tinggal di Mamuju, Sulawesi Selatan.

Sep 3, 2010

hampa

By Sutriya Ningsih

kegelisahan adalah pertanyaan yang belum terjawab.....!
pertanyaan adalah tidak menerimaan jiwa pada apa yang ada..?
ketika semua hadir di depan mata...
langit sembab seolah hujan akan tiba...??

dan rembulanpun sembunyi di balik awan...??
tak sisakan bintang tuk sapa bunga di taman...
atau sekedar melirik kicau burung di dahan...
wahai .......?

pejamkanlah sejenak jiwa.....
resapi semua masa dan tersenyumlah.....???
@-@...

2 September 2010
-----------------------------------------------

Sutriya Ningsih. Mahasiswa Jurusan Ekonomi UTIRA IBEK, Jakarta. Bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta Utara.

Aug 27, 2010

Menempuh Jazirah Cintamu

By Kurnia Effendi

Bulan serupa telur dadar
Cahayanya merakit doa
Iman tipis dan ingar-bingar
Niscaya sulit terluput goda


(Tersurat melalui almanak: bulan nyaris bundar serupa telur dadar
Dari pendar cahayanya yang lembut, kita merakit doa
Iman kian tipis dan sekadar, di tengah surga dunia nan ingar-bingar
Berani bertaruh, niscaya sulit berpaling dan menghindar agar terluput seribu goda)

Pantai kecil di pulau gaduh
Kelapa santan tangkai pelepah
Nil mengantarmu pada musuh
Kelak terkubur Laut Merah


(Pantai kecil di hamparan pulau yang berisik dan gaduh
Bebatang kelapa, buah santan di antara tangkai-tangkai pelepah
Bercerita angin tentang Sungai Nil yang mengantarmu kepada musuh
Untuk kelak tinggalkan tuhan tiran di belahan Laut Merah)

Pasar kembang embuskan wangi
Merebus sirih tiga lembar
Tak lekang menyesali diri
Terhapus perih cinta memar


(Pasar kembang mengembuskan wangi, kenanga dan melati
Sang perawi sibuk merebus sirih, tiga lembar serupa cadar
Rasanya tak kunjung lekang aku menyesali diri
Hingga terhapus perih luka dari cinta yang memar)

24 Agustus 2010
---------------------------------------------

Kurnia Effendi. Penulis yang kreatif dengan gaya. Banyak karyanya ditemui di situs jejaring sosial facebook dan situs bLog-nya di http://sepanjangbraga.blogspot.com.

Aug 22, 2010

tak ada puisi paling indah, selainmu

By Sinar Bintang

mata

tangan

kaki

juga tubuhmu


....ialah puisi terindahku

17 Agustus 2010
-------------------------------------------------

Sinar Bintang. Sering menulis sajak di situs pertemanan facebook.