By Hanna Fransisca
: ritus
sesekali,
jadikan wajahmu bukan lagi diri
kau
lantaran aroma gaharu, mantra kuil seribu
menggodamu
menancapkan paku
pada dua matamu
saat itu aku lihat Tuhan (dewa yang memberkati kota)
kau memotong lidah
dengan tajam sepi
yang mampu
menghentikan nyeri
asap menyapu
memanggil-manggil orang mati
mantra mengayuh
mengundang-undang sepi
pada diri
yang bukan lagi sepenuhnya
kau sendiri
titian roh
menitis
pada ragamu
tetabuh gendang rindu asali
gairah dendam dan rindu cinta
dirimu menggila dimantra api
langit melipat dan bumi tiada
ai, gairah fana
mengapit sulbi
siapa mampu duduk di tanduk besi
menggoyang belati dan karat jeruji
menyakiti diri, tapi bukan diri
kau
sendiri
aku sungguh lihat Tuhan (para dewa yang terusir ke langit, lalu kembali)
dari sekalian orang
dalam mabuk semadi
beribu baris, yang terpana dan berseru: o
dupa dan berkah air suci, untuk nasib,
dan ladang
dan kota
lalu semesta
dari air menjadi doa
dari doa menjadi airmata
Singkawang, Januari 2010
-------------------------------------------
Hanna Fransisca. Penyair, berasal dari Singkawang - Kalimantan Barat.
(Sumber Kompas Minggu, 7 Februari 2010)
Sajak yg indah...
ReplyDeleteSelamat ImLek yaa.......
rini
selamat imlek yaa...
ReplyDeleteselamat imlek.....
ReplyDelete'ayu
yupzz,,,sajak yg bagus.
ReplyDeleteXin Nien Khuai Le
"viena
selamat y.....
ReplyDelete-jj
happy cap go meh.... ;)
ReplyDelete/bam's