Pertama kali saya berjumpa dengan Arthur dan Sabrina saat pasangan Amerika itu ikut serta dalam rombongan tur ke Eropah Barat yang saya pimpin, kejadiannya lebih kurang 12 tahun yang silam.
Ketika itu mereka melakukan perjalanan dalam rangka memperingati ulang tahun emas perkawinan mereka...
Selama 14 hari perjalanan mengunjungi 9 kota di 5 negara, pasangan yang sudah berusia di atas 70 tahun itu kerap menjadi perhatian saya.
Bukan karena saya mengkwatirkan kondisi phisik mereka yang mungkin kelelahan akibat perjalanan jauh.., karena untuk ukuran kebanyakan orang seusianya, mereka tergolong cukup sehat dan lincah.
Yang saya perhatikan justru bagaimana mereka tampak begitu menikmati setiap momen dalam perjalanan tersebut...
"Pengamatan" yang saya lakukan secara sembunyi sembunyi terhadap mereka, entah dengan mencuri pandang lewat kaca spion bis yang kebetulan mengarah langsung ke mereka, atau memperhatikan bagaimana mereka berunding untuk menentukan mau pergi kemana ketika acara bebas.., membuat saya melhat ada sesuatu yang "berbeda" diantara keduanya dibandingkan dengan peserta lainnya.
Keduanya tampak sangat ceria.., yang terpancar jelas dari raut wajah mereka yang sudah dipenuhi keriput...
Rasa penasaran saya atas pasangan ini belum sempat terjawab ketika perjalanan yang kami lakukan sudah harus berakhir.
Seluruh rombongan berpisah untuk kembali ke tempat tinggal masing masing, sementara saya melanjutkan hidup saya seperti biasa...
Setahun berikutnya, ketika saya ditugaskan untuk memimpin sebuah rombongan tur ke Eropah Timur.., secara tak sengaja saya bertemu dengan pasangan Arthur dan Sabrina yang ternyata juga ikut dalam rombongan tur yang saya pimpin saat itu.
Kali ini mereka melakukan perjalanan untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke 51...
Lantaran sudah saling kenal sebelumnya, kami jadi cepat akrab...
Sebenarnya, pada saat itu saya hanya menjadi tur leader pengganti.
Diawal perjalanan, saya berterus terang kepada para peserta tur bahwa saya kurang paham dengan rute perjalanan kali ini...
Di luar dugaan, Arthur secara diam diam berbicara banyak tentang saya kepada para peserta tur lainnya berdasarkan pengalaman yang dialaminya saat ikut serta dalam rombongan tur yang saya pimpin setahun yang lalu.
Tentang bagaimana saya sudah menjadi tur leader yang menurut dia sangat baik dan perhatian serta hal hal positip lainnya...
Berkat dia pulalah, sebagian besar peserta tur jadi memiliki nilai positip terhadap saya.
Konsekuensinya.., saya jadi lebih tertantang untuk berbuat semaksimal mungkin, memberikan kwalitas layanan yang terbaik dan memuaskan...
Pengalaman memimpin grup tur ke Eropah Timur saat itu adalah awal dari perjalanan karir saya sebagai tur leader, namun justru disaat saya merasa banyak kemungkinan untuk melakukan kesalahan karena minimnya "jam terbang" dan penguasaan medan.., hampir seluruh peserta tur malah memberikan dukungan positif atas apa yang saya lakukan pada saat itu sehingga saya merasakan situasi yang nyaman sepanjang perjalanan tersebut.
Dan semua itu disebabkan karena berbagai pernyataan positip yang disampaikan oleh Arthur...
"Hidup ini terlalu singkat untuk dijalani, jika bisa membuatnya lebih indah, kenapa harus dijalani dengan air mata.
Jika bisa memotivasi orang lain dengan pujian.., mengapa kita harus menyampaikan dengan celaan ?" demikian kata Sabrina saat saya menyampaikan ucapan terima kasih atas "promosi" yang dilakukan suaminya terhadap saya...
Prinsip hidup ini terlalu singkat yang dianut oleh Arthur dan Sabrina membuat saya merenung tentang makna hidup yang sudah saya jalani saat ini...
Usia pernikahan yang mereka jalani hingga sanggup mencapai angka diatas 50 tahun adalah suatu hal yang langka.., dan menurut saya perjalanan hidup mengarungi kehidupan selama 70 tahun lebih bukanlah waktu yang singkat pula...
Kita tidak pernah tahu kapan hidup ini akan berakhir.., kapan saat terakhir kita bakal bertemu dengan orang yang kita kasihi.
Bisa saja terjadi, besok saya atau anda yang dipanggil Tuhan.., dan alangkah menyesalnya kita ketika menyadari betapa banyak hal yang sebenarnya ingin kita capai, ternyata tidak pernah terwujud kan...
Jika setiap saat kita berpikir bahwa hidup ini terlalu singkat untuk dijalani.., maka kita akan termotivasi untuk memberikan makna terbaik pada hari hari yang kita jalani saat ini.., demikian ucap Arthur panjang lebar.
Dan jika pada kenyataannya kita diberi anugerah untuk menjalani kehidupan ini lebih lama, bukankah hari hari yang sudah kita lalui bakal menjadi rangkaian kenangan yang indah...
Selama kehidupan pernikahan kami.., rasanya kami tidak sempat meributkan hal hal kecil karena waktu kami telah tersita dengan pemikiran bagaimana mengisi hari hari "pendek" kami dengan sebaik mungkin...
Perkataan Arthur dan Sabrina itu terus melekat dibenak saya hingga kini.
Prinsip hidup yang mereka anut telah berhasil mempengaruhi jalan pemikiran saya, sehingga sejak saat itu saya menjalani kehidupan dengan lebih bersemangat.
Ketika menikah beberapa tahun yang lalu.., saya dan istri juga telah sepakat untuk menjalani kehidupan ini dengan prinsip "Hidup Ini Terlalu Singkat".
Setiap saat kami selalu berpikir bagaimana caranya agar dapat mengisi hari hari kami dengan sebaik mungkin...
Peringatan hari ulang tahun saya dan istri.., maupun ulang tahun pernikahan kami menjadi ajang untuk instropeksi diri tentang hari hari yang telah kami lewati bersama, sekaligus merencanakan apa yang akan kami lakukan untuk kurun waktu setahun ke depan...
Kami menjadi lebih ekspresif dalam mengungkapkan isi hati dan perasaan masing masing dan tidak ragu ragu untuk saling mempersembahkan yang terbaik dan berupaya untuk saling membahagiakan satu dengan yang lainnya...
Setiap ada konflik yang terjadi kami berupaya untuk menyelesaikannya sesegera mungkin.
Perselisihan pendapat memang ada.., namun kami berdua senantiasa mengupayakan agar persoalan yang kami hadapi tidak melebar dan meluas kemana mana.
"Jika Anda dapat membuatnya simpel, kenapa harus dipersulit", begitu kata Sabrina...
Apabila setiap saat kami mempertahankan prinsip yang sama dalam menjalani hidup ini, dan ketika kami dikaruniakan umur panjang untuk bisa merayakan ulang tahun pernikahan kami yang ke 10.., 20 atau yang ke 30 atau mungkin yang ke 50.., seperti Arthur dan Sabrina, wow......, betapa bernilainya hari hari yang telah kami jalani selama ini.., dan betapa banyak kenangan indah yang terukir sepanjang kehidupan kami.
Dan kalau pun toh.. kami tidak dikaruniakan umur yang panjang.., setidaknya kami berdua sudah pernah melewati hari hari yang indah bersama sama...
Beberapa bulan yang lalu, saya mendapatkan kiriman surat dari Sabrina (kami sering berkirim surat sejak pertemanan kami di Eropah bertahun tahun yang lalu...), di suratnya Sabrina menceritakan bahwa Arthur telah meninggal dunia.., beberapa saat setelah ulang tahun pernikahannya yang ke 63...
Herannya.., saya tidak menangkap kesan kesedihan dalam surat tersebut...
Bahkan dia mengatakan bahwa mereka sudah sejak lama bersiap siap menghadapi momen perpisahan yang terelakkan oleh manusia mana pun di dunia ini...
Sabrina mengungkapkan bagaimana beruntungnya mereka bisa melewati saat saat kebersamaan yang panjang.., dan bersyukur atas begitu banyaknya peristiwa yang boleh mereka jalani berdua...
Dan ketika memang "saat" itu tiba yang terungkap justru rasa syukur karena telah diberi banyak kesempatan untuk menjalani hari demi hari bersama dengan orang yang dicintai...!!
(Dikirim oleh seorang teman - Konrad Arthur, 5 November 2009 yang diambil dari sebuah kelompok milis yang diikutinya...)